Kamis, 04 Januari 2018

TEORI BIAYA

Tugas : Makalah
Mata Kuliah :  Ekonomi Mikro II

                                              TEORI BIAYA
                                     

               
                             Disusun oleh   
                                         Nama : Fatum Talib
                                         NPM : 02031611106
                                         Semester/Kelas : IIID


FAKULTAS EKONOMI 
PROGRAM STUDY EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
TAHUN 2017-2018

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah  tentang’ Teori Biaya’ sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing matakuliah teori ekonomi mikro ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah  ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah teori biaya  ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi bagi kita semua.

Ternate, 01 November 2017
             
Penyusun






DAFTAR   ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 1
1.3. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Konsep Biaya 2
2.2. Teori Biaya 4
2.3. Jenis Biaya 5
2.4. Memperkirakan Fungsi Biaya Jangka Pendek 7
2.5. Memperkirakan Fungsi Biaya Jangka Panjang........ ... 9
2.6. Skala Ekonomi 10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan 11
3.2.Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13






BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bisnis adalah kegiatan memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan konsumen dan pihak terkait lainnya, dalam rangka mencari laba. Dengan demikian, bisnis yang layak dilakukan adalah bisnis yang menghasilkan laba. Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, di temukan bahwa setiap usaha atau bisnis menyimpan tiga kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu: pertama laba, kedua impas, dan ketiga rugi. Semua pelaku bisnis mengharapkan kemungkinan yang pertama, namun peluang untuk timbulnya kemungkinan yang kedua dan ketiga selalu terbuka, bila dua hal terakhir yang terjadi maka disebut dengan resiko bisnis.
Perusahaan untuk mencapai tujuannya (mendapatkan laba), perlu berakibat timbulnya biaya. Dari sisi ini terlihat bahwa di satu sisi biaya merupakan akibat dari kegiatan produksi, sedangkan di sisi lain biaya juga berpengaruh terbalik pada keuntungan. Dengan demikian maka mendapatkan laba optimal, diperlukan juga biaya yang optimal. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pemahaman mengenai biaya (sifat dan jenisnya) dapat diperlukan dalam menjalankan usaha.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka permasalahan yang diangkat dalam masalah ini antara lain:
1. Apa yang disebut dengan Konsep Biaya ?
2. Apa Definisi dari Teori Biaya ?
3. Apa saja Jenis-Jenis dari Biaya ?
4. Bagaimana memperkirakan fungsi Biaya Jangka Pendek  ?
5. Apa yang disebut dengan Skala Ekonomi ?
1.3. Tujuan 
2. Untuk mengetahui konsep biaya.
3. Untuk mengetahui teori biaya.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dari biaya.
5. Untuk mengetahui memperkirakan fungsi biaya jangka 
6. Untuk mengetahui memperkirakan fungsi biaya panjang 
7. Untuk mengetahui skala ekonomi


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Biaya
Setiap perusahaan pasti memiliki sejumlah informasi tentang biaya yang akan atau telah menjadi tanggungan perusahaan. Informasi yang akurat mengenai biaya produksi maupun jasa merupakan hal yang penting dalam setiap tahap fungsi manajemen, yaitu manajemen strategis, perencanaan dan pengambilan keputusan, pengendalian manajemen dan pengendalian operasional, dan pembuatan laporan keuangan termasuk analisis biaya. Sebelum melakukan analisis biaya, terlebih dahulu perlu dipahami pengertian, dan beberapa konsep tentang biaya. Kalau ditinjau dari sudut biaya, ada beberapa defenisi tentang biaya yang diuraikan sebagai berikut :
1. Biaya dalam ekonomi manajerial mencerminkan efisiensi sistem produksi, sehingga konsep biaya juga mengacu pada konsep produksi, tetapi apabila pada konsep produksi kita membicarakan penggunaan input secara fisik dalam menghasilkan output produksi, maka dalam konsep biaya kita menghitung penggunaan input itu dalam nilai ekonomi yang disebut biaya. 
2. Biaya adalah harga pokok atau bagiannya yang telah dimanfaatkan atau dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan. (Sunarto, 2003)
3. Biaya merupakan pengorbanan sacrifice yang bertujuan untuk memproduksi atau memperoleh suatu komoditi. Pengorbanan yang tidak bertujuan disebut pemborosan dan bukan termasuk biaya. (Gani , 1990)
4. Biaya juga sering diartikan sebagai nilai suatu pengorbanan untuk memperoleh suatu output tertentu. Pengorbanan itu dapat berupa uang, barang, tenaga, waktu maupun kesempatan. Dalam analisis ekonomi nilai kesempatan (untuk memperoleh sesuatu) yang hilang karena melakukan sesuatu kegiatan lain juga dihitung sebagai biaya, yang disebut biaya kesempatan/opportunity cost. (Maidin, 2003)
5. Bagi seorang Akuntan, biaya adalah total uang yang dikeluarkan untuk memperoleh atau menghasilkan sesuatu.
Sehingga, dalam pengertian tentang biaya tersebut di atas, ternyata terdapat 4 unsur pokok, yaitu :
Biaya merupakan harga pokok atau bagiannya untuk memperoleh pendapatan
Biaya mencerminkan efisiensi sistem produksi
Biaya merupakan pengorbanan untuk suatu tujuan tertentu
Pengorbanan dapat berupa uang, barang, tenaga, waktu maupun kesempatan
Dalam konsep biaya, menurut biaya adalah pengeluaran yang tidak dapat dielakkan dalam melakukan suatu kegiatan. Dengan demikian, secara konsep, maka pengertian biaya adalah sebagai berikut:
a. Biaya tidak sama dengan pengeluaran 
b. Biaya harus menggambarkan kegiatan
c. Biaya harus relevan dengan kegiatan yang dilakukan
Berdasarkan definisi biaya  diatas pada umumya mempunyai kesamaan makna, yaitu:
a. Cost  merupakan pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang terjadi atau secara potensial akan terjadi dan pengorbanan tersebut untuk tujuan tetentu.
b. Expense  merupakan pengorbanan dari orang yang berupa  jasa yang  telah menjadi beban karena berlalunya waktu baik secara langsung maupun tidak langsung terkait dalam proses untuk memperoleh pendapatan. 
          Oleh karena itu ketepatan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang lebih bermutu yang kemudian dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Agar biaya dapat dibebankan dengan mudah dan akurat, maka perlu adanya penelusuran biaya yaitu pembebanan aktual dari biaya ke objek biaya dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati pada konsumsi sumber daya oleh objek biaya.
           Definisi tentang konsep biaya sangat penting, karena dalam ilmu akuntansi terdapat dua istilah biaya tentu saja kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda yaitu.. “Biaya adalah kas atau nilai yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang diharapkan akan membawa manfaat sekarang atau di masa depan bagi organisasi,sedankan  “expense adalah kas sumber daya yang  akan dikorbankan untuk mewujudkan tujuan tertentu.
          Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan  bahwa biaya adalah sebagai sumber daya yang di ukur dengan uang yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dan biaya juga merupakan kas sumber daya yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa dan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau dimasa yang akan datang.Manajemen perusahaan harus merencanakan dan mengendalikan dengan baik penentuan biaya untuk menghasilkan manfaat saat ini dan di masa depan, maka karena informasi biaya memberikan kerangka berpikir untuk mengelola masukan agar nilai masukan yang dikorbankan lebih rendah dari nilai keluaran yang diperoleh oleh perusahaan,sehingga dapat diketahui bagaimana biaya dan kecenderungannya. Dengan memahami biaya berarti telah mengetahui beberapa biaya yang harus dikorbankan untuk membuat suatu produk.
Dalam biaya  ada yang namanya obyek biaya, obyek biaya adalah segala hal seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, kegiatan dan yang lain dimana biaya-biaya diukur dan dibebankan. Misalnya, bila ingin menentukan berapa biaya untuk membuat pisang goreng, maka obyek biaya adalah pisang goreng. Bila ingin menentukan biaya operasi sebuah program studi dalam sebuah Universitas maka obyek biaya adalah program studi. Bila tujuannya untuk menentukan biaya proyek pengembangan produk maka obyek biaya adalah  proyek pengembangan produk baru.

2.2. Teori Biaya
1. Pengertian Biaya
Teori biaya dikembangkan berdasarkan teori produksi, yaitu bagaimana mendapatkan formulasi input (biaya) yang paling efisien untuk menghasilkan output (produksi) tertentu. Dengan demikian, maka teori biaya digunakan untuk:
a. Menentukan tingkat output produksi yang optimum dengan biaya minimum
b .Analisis terhadap faktor-faktor ekonomi dan teknologi yang menunjang produksi untuk mendapatkan “teknologi yang tepat, dan yang cocok dengan kondisi perusahaan”, dengan biaya minimum.
Untuk memahami arti biaya, seseorang harus memahami proses yang digunakan dalam menentukan biaya. Memperbaiki penentuan biaya akan merupakan faktor kunci dalam pengembangan dalama bidang manajemen biaya.
Biaya adalah kas atau nilai yang setara yang dikorbankan untuk produk yang diharapkan dapat membawa keuntungan masa kini dan masa yang akan datang bagi organisasi. Disebut “setara dengan kas” karena asset non-kas dapat ditukar dengan produk yang diinginkan. Biaya dikeluarkan untuk menghasilkan manfaat dalam bentuk pendapatan di masa kini maupun di masa datang. Dengan demikian biaya digunakan untuk menghasilkan manfaat pendapatan disebut beban.Oleh karenanya Setiap periode, beban tersebut dikurangkan dari pendapatan pada laporan Laba Rugi. Kerugian adalah biaya yang kedaluarsa tanpa menghasilkan manfaat pendapatan pada satu periode. Misalnya Persediaan yang rusak akibat kebakaran dan tidak diasuransikan dapat diklasifikasikan sebagai kerugian dalam laporan laba rugi. Sementara biaya yang tidak kadaluarsa dalam suatu periode tertentu dikelompokkan sebagai aktiva dan muncul pada neraca. Misalnya mesin dan komputer adalah contoh aktiva yang berumur lebih dari satu periode. Prinsip utama dalam pembedaan antara biaya sebagai beban atau sebagai aktiva adalah soal penentuan waktu, yakni apakah biaya tersebut digunakan dalam satu periode atau lebih dari satu periode.
2. Pengertian Biaya menurut para ahli, adalah sebagai berikut:
Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan  yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
Menurut Henry (2002), Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.
Biaya adalah pengorbanan sumber daya atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat di saat sekarang atau di masa yang akan datang bagi perusahaan.

2.3. Jenis Biaya
1. Menurut Realitas  pembayarannya
  Berdasarkan realitas pembayarnya, biaya dikelompokan menjadi:
a. Biaya pengorbanan(Opportunity cost)
Biaya pengorbana adalah biaya yang timbul karena mengorbankan kesempatan tertentu. Dalam praktiknya biaya ini tidak pernah dibayarkan. Misalnya seorang pemilik perusahaan yang bekerja untuk perusahaannya sendiri. Penggunaan lahan pertanian yang subur digunakan untuk membangun sarana publik dan sebagainya.
b. Biaya sebenarnya( Real Cost)
Biaya  sebenarnya adalah biaya yang benar-benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Misalnya: biaya upah dan gaji, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, dan sebagainya.
Biaya sebenarnya juga merupakan penghasilan atau penghematan biaya yang dikorbankan karena dipilihnya satu alternative tertentu, sehingga penghasilan atau penghematan tersebut perlu diperhitungkan sebagai biaya pada alternative tertentu tersebut. Contoh : sebagian ruangan toko dapat disewakan atau digunakan sendiri. Jika ruangan tersebut digunakan sendiri, maka hasil penyewaan yang seharusnya diperoleh akan menjadi opportunity cost bagi kegiatan tersebut.
2.  Menurut Konsep Pencatatan
Berdasarkan konsep pencatatan, atau akuntansi, biaya dapat dikelompokkan menjadi :
a. Biaya akuntansi  adalah biaya yang didasarkan pada pencatatan akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Misalnya biaya bahan baku, biaya gaji / upah, biaya komunikasi dan sebagainya. 
b. Biaya ekonomi adalah biaya-biaya yang benar-benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Pada biaya ekonomis ini, hamper semua dicatat, namun masih ada biaya yang tidak dibayarkan, karena memang tidak dicatat. Misalnya seorang yang bekerja pada perusahaannya sendiri, atau pekerja keluarga sering tidak dibayar dan juga tidak dicatat.
3. Menurut Periode atau Waktu
Berdasarkan Periode atau Waktu, biaya dapat dikelompokkan menjadi :
a. Biaya jangka pendek  adalah periode dimana masih ada kelompok dari biaya tetap dan biaya variabel
b. Biaya Jangka Panjang  adalah periode dimana seluruh biaya berubah variabel.Dalam jangka panjang semua biaya adalah biaya variabel (tidak ada biaya tetap)
4. Menurut Karakteristik Jumlahnya
Berdasarkan Karakteristik Jumlahnya biaya dapat dikelompokkan menjadi:
a. Biaya tetap adalah biaya yg jumlah totalnya tetap, tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output. Pengertian biaya tetap ini hanya berlaku untuk analisis dalam waktu yang relatif pendek. Yaitu sepanjang kapasitas produksi atau kapasitas produksi belum berubah.
b. Biaya variabel adalah  biaya yang berubah secara  proporsi dengan  perubahan  aktivitas. Aktivitas  tersebut  dapat  diwujudkan  dengan berbagai bentuk seperti unit yang diproduksi, unit yang dijual, kilometer, jam kerja, dan sebagainya.
5. Menurut Karakteristik Satuannya
Berdasarkan karakteristik satuannya biaya dapat dikelompokkan menjadi:
a. Biaya total  adalah jumlah dari  keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan output. Karena biaya variabel merupakan unsur biaya total, maka biaya total memiliki sifat sebagaimana yang juga dimiliki oleh biaya variabel, yakni bahwa besarnya biaya total itu berubah-ubah relatif perubahan jumlah output yang dihasilkan.
b. Biaya rata-rata adalah jumlah dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan dibagi dengan jumlah output. Untuk mencapai keuntungan, biaya rata-rata per unit produksi ini berguna sebagai informasi dasar untuk menentukan produksi yang paling efisien.
c. Biaya Marginal  adalah tambahan biaya yang dikelurkan karena ada tambahan satu unit output.
6. Menurut Relevansinya 
Berdasarkan relevansinya dengan pengambilan keputusan oleh manajemen, biaya dapat dikelompokkan menjadi :
a. Biaya Relevan adalah meliputi semua biaya yang akan terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan, karena itu biaya tersebut harus dipertimbangkan di dalam pengambilan keputusan tertentu
b. Biaya irrelevan adalah jenis biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan, namun tidak relevan dengan pengambilan keputusan dalam bisnis.

 2.4. Memperkirakan Fungsi Biaya Jangka pendek  
Untuk jangka pendek biaya dapat dikelompokkan menjadi biaya tetap (TFC) dan biaya variabel (TVC). → TC = TFC + TVC → yang perlu diperkirakan adalah  TVC dan AVC.
a. Model Persamaan Regresi untuk TVC adalah: TVc = AVC (Q)
→ TVC = a + bQ + c Q2 (Q) → TVC =  a + bQ + c Q2  + c Q3 → a,c > 0      dan b < 0

b. Model Persamaan Regresi untuk AVC adalah fungsi kuadarat, karena kurva berbentuk parabola → AVC = a + bQ + c Q2 → a,c > 0 dan b < 0

c. Fungsi Biaya Variabel Total
Model persamaan Regresi untuk TVC adalah : TVC = AVC (Q) 
→ TVC = a + bQ + c Q2 (Q) → TVC =  a + bQ + c Q2  + c Q3
→ (a = 44,35, b = -1,44, c = 0,04) → TVC = 44,35Q - 1,44Q2 + 0,04Q3

d. Fungsi Biaya Marginal → MC = δ/dq TC
→ MC δ/dq TVC → MC = 44,35 – 2,88Q + 0,12Q2
AVC minimum tercapai pada saat Q = -b/2C → b = -1,44 dan C = 0,04
→ AVC minimum pada Q = 18
Periksa Q = 18.000 → AVC = 44,35 - 1,44(18) + 0,04(18)2
= 44,35 – 25,92 + 12,96 = 31,39
Q = 15.000 → AVC = 44,35 - 1,44(15) + 0,04(15)2
 = 44,35 – 21,60 + 9,00 = 31,75
Q = 20.000 → AVC = 44,35 - 1,44(20) + 0,04(20)2
 = 44,35 – 28,80 + 16,00 = 31,55
Total Cost (TC) = TFC + TVC  → TC = TFC + TVC (Q)
Q = 18.000 → TC = TFC + 31,39 (18.000) = TFC + Rp. 565.020.000
Q = 15.000 → TC = TFC + 31,75 (15.000) = TFC + Rp. 476.250.000
Q = 20.000 → TC = TFC + 31,55 (20.000) = TFC + Rp. 631.000.000

e. Kurva Biaya Jangka Pendek
Kurva biaya jangka pendek ini dapat menunjukkan karakteristik atau perilaku masing-masing jenis biaya, yang dapat digunakan manajemen sebagai bahan pengambilan keputusan. Seperti terlihat pada gambar berikut ini :



Dari gambar kurva diatas  dapat disimpulkan hal-hal berikut ini:
1) Kurva biaya rata-rata (ATC), adalah berbentuk U, artinya, pertama kali berproduksi, biaya rata-rata cukup tinggi, kemudian secara bertahap turun, sesuai dengan peningkatan produksi, namun sampai suatu titik, sesuai dengan penigkatan produksi, namun sampai suatu titik berhenti turunnya, kemudian naik lagi sesuai dengan kenaikan peroduksi. Titik Q* adalah tingkat optimum produksi optimal dengan biaya produksi rata-rata paling kecil (minimum). 
2) Kurva biaya marginal (MC) pertama kali berproduksi berada di bawah ATC, kemudian secara bertahap naik, sesuai dengan penigkatan produksi, dan memotong ATC, pada tingkat produksi dengan ATC minimum (Q*). Selanjutnya MC berada diatas (lebih tinggi dari) ATC. Titik Q* adalah tingkat produksi optimal dengan biaya produksi rata-rata paling kecil (minimum). 

 2.5. Memperkirakan Fungsi Biaya Jangka Panjang 
  Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel (tidak ada biaya tetap).
1) Rumus umum fungsi biaya → Cost = f (Q, W,i) : Q = Output, W = Upah dan Gaji, I = Biaya uang atau modal.
2) Menyusun fungsi biaya jangka panjan,Untuk menyusun fungsi biaya jangka panjang, dibutuhkan empat variabel yaitu: TC (Total Cost), Q (Output), W (Upah tenaga kerja), dan I (biaya modal).

2.6. Skala ekonomi 
  Skala ekonomi adalah tentang produksi dimana penambahan output (peningkatan volume produksi, Q) menghasilkan biaya rata-rata per unit (ATC), yang menurun. 


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Biaya adalah kas atau nilai yang setara yang dikorbankan untuk produk yang diharapkan dapat membawa keuntungan masa kini dan masa yang akan datang bagi organisasi. Disebut “setara dengan kas” karena asset non-kas dapat ditukar dengan produk yang diinginkan. Biaya dikeluarkan untuk menghasilkan manfaat dalam bentuk pendapatan di masa kini maupun di masa datang. Dengan demikian biaya digunakan untuk menghasilkan manfaat pendapatan disebut beban.Oleh karenanya Setiap periode, beban tersebut dikurangkan dari pendapatan pada laporan Laba Rugi. 
Biaya adalah pengeluaran yang tidak dapat dielakkan  dalam melakukan suatu kegiatan. Dengan demikian, secara konsep, maka pengertian biaya adalah sebagai berikut:
a) Biaya tidak sama dengan pengeluaran 
b) Biaya  harus menggambarkan kegiatan
c) Biaya  harus relevan dengan kegiatan yang dilakukan
Teori biaya dikembangkan berdasarkan teori produksi, yaitu bagaimana mendapatkan formulasi input (biaya) yang paling efisien untuk menghasilkan output (produksi) tertentu. Dengan demikian, maka teori biaya digunakan untuk  menentukan tingkat output (produksi) yang optimum dengan biaya minimum.

1.2. Saran 
Dalam penulisan makalah ini penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga mengenai pengetahuan tentang Teori Biaya. Dalam penulisan makalah ini tentunya sangat jauh sekali dari kata sempurna dan sangat dekat bayaknya kesalahan dan kekurangan. Untuk itu demi untuk perbaikan dimasa yang akan datang dan sebagai koreksi, kritik dan saran sangat diperlukan demi kebaikan di masa yang akan datang .

DAFTAR PUSTAKA

Gani, 1990. Akuntansi. Alfabet : Jakarta
Henry, Simamora. 2002. Ekonomi. Salemba Empat: Bandung
Manarung dan Rahardja. 2002. Ekonomi. Esis: Jakarta
Maidin. 2003. Ekonomi Manajemen. Erlangga: Surabaya
Sunarto. 2003. Ekonomi Manajerial. BPFE: Yogyakarta
Assagaf, Iyal. 2016. Teori Biaya. http://jilbabiru.blogspot.co.id/2016/01/teori-biaya.html?m=1